Aplikasi PLC pada Pengendalian Lift/Elevator Naik
Aplikasi PLC pada Pengendalian Lift/Elevator Naik
A.
Tujuan Praktikum
a.
Mahasiswa dapat
memahami prinsip kerja sistem pengendalian lift/Elevator dengan menggunakan PLC
b.
Mahasiswa dapat
merancang diagram tangga tentang aplikasi PLC pada pengendalian lift/Elevator naik
c.
Mahasiswa dapat
menganalisa hasil praktikum tentang aplikasi PLC pada pengendalian lift/Elevator
naik
B.
Dasar Teori
a.
System
Pengendalian Motor
Jenis kendali motor ada 3 macam:
1.
Kendali Manual
Kendali Manual
Instalasi listrik
tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual
mekanis, diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch). Saklar ini
merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yang banyak digunakan pada
motor-motor berdaya kecil. Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan
tenaga otot yang kuat.
2.
Kendali Semiotomatis
|
Gb.2 Kendali Semiootomatis
3.
Kendali Otomatis
Kendali Otomatis
Artinya dalam sistem ini motor dikontrol oleh
satu atau lebih alat pengontrol otomatis start-staop dengan alat Bantu kontrol,
misal saklar batas, penunda waktu, saklar thermis, saklar cahaya, dll.
Dengan
kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja
dari sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya.
b.
Tahapan mengoperasikan motor dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.
Mulai Jalan (starting)
Untuk motor
yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung secara
langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya
dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk
meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal.
2.
Berputar (running)
Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap
segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan
sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah
perputaran, dan sebagainya.
3. Berhenti (stopping)
Tahap ini
merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran
arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan
sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman / break), sehingga motor
dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.
c. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output
yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu
sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya
nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada
operator.
download untuk mendapatkan utuh file diatas disini
C.
Komentar
Posting Komentar